Alhamdulillah saya memiliki masa kecil
yang menyenangkan :) Salah satu hal yang menyenangkan itu ialah
kenangan akan Jamur Barat. Ya, hanya kenangan, karena sekarang sulit
sekali mendapatkannya.
Jamur barat merupakan jamur
kesukaan saya. Biasanya ibu memasaknya menjadi sop atau jamur goreng.
Tapi menurut saya, jamur ini paling enak jika digoreng, gurih banget,
jauh lebih gurih dibandingkan jamur tiram putih yang tidak berasa. Lebih
enak lagi, kalau jamurnya didapat dari tangan sendiri. Ya, dulu saya
gemar sekali berburu jamur lho.. ^-^
Jamur barat biasanya ditemukan
pada musim penghujan ketika angin barat berhembus. Kalau "musim jamur"
sudah tiba, biasanya warga desa berburu jamur ini di sekitar rumah
mereka, di ladang, atau juga di hutan. Nggak cuma anak-anak seperti saya
(pada waktu itu saya masih anak-anak), tetapi bapak-bapak dan ibu-ibu
juga ikutan berburu. Maklum, jamur ini memang digemari. Asik sekali
berburu jamur. Meskipun nggak dapet, hati tetep seneng. Apalagi kalau
dapet jamurnya, seneeeeng banget walau sebatang. Nggak kebayang deh
senangnya tetangga saya dulu yang mendapat jamur barat setampah (satu
tempayan).. : D
Saya jadi heran, kok bisa ya
sedikit sekali orang dilingkungan saya (bukan di desa saya) yang tidak
mengenal jamur ini sementara di desa saya dulu famous sekali. Karena
penasaran, saya iseng-iseng searching tentang jamur barat. Ternyata
jamur ini dikenal juga dengan nama Supa Barat, Jamur Bulan, Suung Bulan,
atau Supa Bulan. Nama ilmiahnya adalah Gymnopus sp. Seperti penjelasan
saya terdahulu, jamur ini memang hidup di musim penghujan terutama
ketika berhembus angin barat. Jamur barat sering tumbuh di tegalan,
kebun, atau di pinggir rumah, terutama di tanah yang kandungan organic
tanahnya sangat baik seperti di atas sarang rayap. Jadi wajar kalau
sekarang ini susah dicari, cos kualitas tanah jaman sekarang yang sudah
amit-amit.
Komentar